UIN Siber Cirebon – Dalam upaya memastikan setiap ide Ormawa dapat dieksekusi secara terencana dan profesional, Sekolah Kepemimpinan Mahasiswa (SKEMA) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon (UINSSC) menghadirkan materi inti mengenai perencanaan program. Wahyono, M.Pd.I., Kepala UPT Pengembangan Karir UINSSC, membawakan sesi penting bertajuk “Proses Penyusunan Term of Reference (ToR) Kegiatan Kemahasiswaan.”
Di hadapan para perwakilan SEMA, DEMA, UKM, dan UKK (07/11/2025), Wahyono, M.Pd.I., menegaskan bahwa ToR bukan sekadar formalitas, melainkan “bahasa universal perencanaan” yang wajib dikuasai oleh pemimpin yang visioner.
Wahyono, M.Pd.I., menekankan bahwa ToR adalah jembatan yang menghubungkan ide kreatif (visi kepemimpinan) dengan implementasi yang akuntabel. ToR yang disusun secara sistematis berfungsi ganda:
- Dokumen Komitmen: Mengikat seluruh panitia, stakeholder, dan sponsor untuk menyepakati tujuan dan output kegiatan.
- Alat Controlling: Digunakan untuk mengendalikan pelaksanaan di lapangan, memastikan tidak ada penyimpangan dari tujuan awal.
“ToR adalah fondasi. Jika ToR Anda kuat dan rinci, Anda bukan hanya menunjukkan ide cemerlang, tetapi juga profesionalisme sebagai pemimpin. Inilah kunci agar kegiatan Ormawa dapat menghasilkan dampak yang berkelanjutan dan terukur,” jelasnya.
Sesi ini secara praktis membedah anatomi ToR yang ideal. Peserta diajarkan untuk merumuskan tujuan kegiatan yang SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound). Poin yang paling ditekankan adalah perumusan Indikator Keberhasilan (KPI):
- KPI Kuantitatif: Seperti jumlah peserta, kenaikan engagement media sosial, atau target dana yang terkumpul.
- KPI Kualitatif: Seperti tingkat kepuasan peserta atau dampak perubahan mindset yang diharapkan.
Selain itu, Wahyono, M.Pd.I., mengingatkan tentang tiga kesalahan fatal dalam menyusun ToR, seperti Copy-Paste Buta dari kegiatan lama, Ketiadaan Indikator Keberhasilan, dan RAB yang Tidak Realistis yang tidak disinkronkan dengan RPD.
Melalui sesi ToR, UINSSC memastikan bahwa para pemimpin Ormawa kini dibekali kemampuan untuk merencanakan program kerja secara profesional, menjadikan setiap kegiatan yang mereka laksanakan memiliki dampak yang jelas dan terukur.




