
UIN Siber Cirebon — Dalam upaya memperkuat inovasi pembelajaran di era digital, para dosen Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Pembelajaran Kewarganegaraan Digital Melalui Learning Management System (LMS)”. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Siber Lantai 7 dan menjadi bagian dari rangkaian penelitian dosen PKn yang diketuai oleh Wisnu Hatami, M.Pd.(16/10).
FGD ini menyoroti efektivitas serta makna pembelajaran PKn berbasis digital melalui aplikasi e-learning pada program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ). Tujuan utamanya adalah menggali pengalaman dan pandangan para dosen mengenai bagaimana pembelajaran daring dapat memperkuat kesiapan mahasiswa sebagai warga negara yang cerdas, kritis, dan beretika di era digital.
Dalam suasana diskusi yang berlangsung interaktif dan produktif, para dosen membahas berbagai aspek penting, mulai dari kemudahan penggunaan platform Learning Management System (LMS), kualitas materi digital, bentuk interaksi akademik, hingga sejauh mana nilai-nilai kewarganegaraan digital seperti etika, tanggung jawab, dan partisipasi aktif dapat diinternalisasikan dalam pembelajaran jarak jauh.
Peneliti utama, Wisnu Hatami, M.Pd., menjelaskan bahwa FGD ini merupakan bagian dari tahap kualitatif dalam riset mixed method sequential, yang sebelumnya telah melibatkan penyebaran angket kepada mahasiswa pengguna LMS.
“Kami ingin melihat tidak hanya pengaruh kuantitatifnya, tetapi juga bagaimana makna dan pengalaman yang dirasakan mahasiswa serta dosen dalam proses pembelajaran digital ini,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu peserta FGD, Apriyanda Kusuma Wijaya, M.Pd., menegaskan pentingnya pergeseran paradigma dalam pendidikan kewarganegaraan di era digital.
“Pendidikan kewarganegaraan hari ini tidak cukup hanya mentransfer pengetahuan. Melalui aplikasi seperti Damel, kita ditantang bukan hanya mengajar, tapi juga menanamkan nilai-nilai etika dan tanggung jawab digital kepada mahasiswa,” ujarnya.
FGD ini diakhiri dengan sejumlah rekomendasi untuk pengembangan model pembelajaran PKn berbasis digital yang lebih interaktif dan bermakna. Para dosen sepakat bahwa integrasi teknologi dalam pembelajaran tidak boleh mengurangi esensi nilai-nilai kebangsaan dan karakter, melainkan justru harus memperkuatnya.
Melalui kegiatan ini, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menunjukkan komitmennya untuk terus mengembangkan inovasi pembelajaran kewarganegaraan yang adaptif, inklusif, dan berorientasi pada penguatan karakter digital mahasiswa, sejalan dengan visi kampus sebagai universitas siber berbasis nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.