UIN Siber Cirebon (Yogyakarta) — Upaya mendorong produk lokal Cirebon menembus pasar internasional terus dilakukan. Dr. Hj. Indah Nursuprianah, M.Si. mengikuti Mini Export Class Yogyakarta yang digelar pada 7 Desember 2025 di Ibis Style Malioboro Hotel, Yogyakarta. Keikutsertaan ini menjadi bagian penting dari pelaksanaan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) 2025 bertajuk “Pendampingan Ekonomi dan Akselerasi Ekspor Pengrajin Boboko Desa Cipanas Kabupaten Cirebon.”
Dalam kegiatan tersebut, Indah didampingi Dr. Wiwi Hartati, M.Kom, praktisi pemasaran digital dari Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), yang akan terlibat langsung dalam strategi digital marketing untuk mendukung akselerasi ekspor para pengrajin boboko.
Pelatihan ini selaras dengan agenda Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 1 (Tanpa Kemiskinan), SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), dan SDG 12 (Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan). Materi pelatihan disampaikan oleh praktisi ekspor nasional Dewi Harlas, Founder UKM Eksportir Indonesia, yang telah berpengalaman membantu UMKM Indonesia menembus pasar Asia, Timur Tengah, Eropa, hingga Afrika.
Dalam kelas tersebut, peserta dibekali materi praktis seputar penentuan produk ekspor unggulan, pengurusan dokumen ekspor, prosedur kepabeanan, hingga strategi menjaring buyer internasional. Hal ini menjadi bekal penting bagi akademisi dan pendamping UMKM untuk menyusun peta jalan ekspor yang terstruktur dan berkelanjutan.
Dr. Hj. Indah Nursuprianah menegaskan bahwa pelatihan ini memberikan dampak langsung terhadap program pendampingan yang tengah dijalankan.
“Ilmu yang saya dapatkan hari ini akan langsung kami terapkan untuk memberdayakan para pengrajin boboko di Blok Pagar Gunung. Kami ingin memastikan mereka bukan hanya mampu menghasilkan produk berkualitas, tetapi juga siap menembus pasar global. Ini sejalan dengan misi PKM UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon yang berorientasi pada pemberdayaan berkelanjutan dan mendukung SDGs,” ujarnya.
Sementara itu, Dewi Harlas menyampaikan apresiasi atas inisiatif UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dalam memperkuat kapasitas UMKM berbasis kearifan lokal.
“Saya sangat mengapresiasi inisiatif UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dalam mendampingi pengrajin boboko. Produk mereka punya potensi besar di pasar internasional. Dengan pendampingan yang tepat, saya yakin masyarakat Blok Pagar Gunung bisa menjadi contoh UMKM lokal yang berhasil naik kelas dan masuk ke pasar ekspor,” tuturnya.
Melalui keikutsertaan dalam Mini Export Class ini, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menegaskan perannya sebagai motor penggerak pemberdayaan masyarakat. Pengetahuan dan jejaring yang diperoleh menjadi fondasi penting untuk mendorong pengrajin boboko Desa Cipanas agar mampu meningkatkan kualitas produk, mengoptimalkan pemasaran digital, dan bersaing di pasar global.





