UIN Siber Cirebon (Jakarta) — Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh Fakultas Ushuluddin dan Adab (FUA) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon. Dua dosennya, Prof. Didin Nurul Rosidin, M.A., Ph.D. dan Dr. H. Anwar Sanusi, M.Ag., didapuk menjadi narasumber dalam kegiatan Mini Workshop Call for Research Collaboration yang diselenggarakan oleh Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra di bawah naungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Kegiatan bergengsi tersebut berlangsung pada Kamis, 13 November 2025, di Gedung Widya Graha Lantai 7, Jalan Jendral Gatot Subroto No. 10, Jakarta, dan dihadiri oleh para peneliti, akademisi, serta praktisi dari berbagai lembaga riset nasional.
Bahas Perdagangan Rempah dan Tumbuhan Aromatik di Jawa Barat Timur
Dalam forum ilmiah tersebut, kedua dosen FUA membagikan hasil kajian dan perspektif akademik mereka dalam tema besar “Perdagangan Rempah dan Tumbuhan Aromatik di Jawa Barat Bagian Timur.”
Dalam paparannya, Prof. Didin Nurul Rosidin menyoroti pentingnya pendekatan sinkronik dalam penelitian sejarah rempah.
“Kajian rempah tidak hanya perlu dilihat sebagai bagian dari ekonomi masa lalu, tetapi juga sebagai cerminan sistem sosial, budaya, dan politik pada satu periode tertentu. Pendekatan sinkronik membantu kita memahami pola dan dinamika masyarakat dalam satu konteks waktu yang lebih utuh,” jelasnya.
Sementara itu, Dr. H. Anwar Sanusi menambahkan dimensi sosial-ekonomi dalam topik tersebut dengan menyoroti peran tumbuhan aromatik sebagai komoditas perdagangan yang memperkuat interaksi antara masyarakat pedalaman dan pesisir di Jawa Barat bagian timur.
“Jalur perdagangan rempah dan tanaman aromatik menjadi penghubung penting antara pesisir dan pedalaman. Melalui aktivitas ini, terjadi pertukaran barang, budaya, bahkan pengetahuan,” tutur Dr. Anwar.
BRIN Apresiasi Sinergi Akademisi dan Peneliti
Ketua tim peneliti BRIN, Dr. Sarjiyanto, M.Hum., yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, mengungkapkan apresiasinya terhadap kontribusi para akademisi dari UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon. Ia menilai kehadiran para pakar perguruan tinggi menjadi elemen penting dalam memperkaya riset yang dilakukan BRIN.
“Kegiatan ini bertujuan menangkap masukan dari para ahli agar penelitian kami semakin tajam dan kontekstual. Dialektika antara peneliti BRIN dan akademisi seperti ini menciptakan integrasi keilmuan antara praktik lapangan dan pemikiran akademik,” ujarnya.
Ia berharap kolaborasi lintas lembaga ini dapat menghasilkan riset dan karya ilmiah yang lebih berkualitas serta berdampak luas bagi pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia.
Wujud Kontribusi Akademik FUA di Kancah Nasional
Partisipasi dua dosen FUA sebagai narasumber dalam forum BRIN ini menjadi bukti nyata kontribusi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dalam ekosistem riset nasional. Fakultas Ushuluddin dan Adab menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan pemikiran ilmiah yang relevan dan berkontribusi terhadap pelestarian sejarah, budaya, dan peradaban Nusantara.
Keterlibatan aktif para dosen di forum riset nasional sekaligus memperkuat posisi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon sebagai kampus siber dengan jejaring akademik yang terus berkembang, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Kehadiran Prof. Didin Nurul Rosidin dan Dr. H. Anwar Sanusi dalam workshop BRIN tidak hanya mempertegas peran strategis FUA dalam riset interdisipliner, tetapi juga menjadi inspirasi bagi sivitas akademika UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon untuk terus aktif berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan Indonesia.





