UIN Siber Cirebon — Prestasi gemilang kembali diraih oleh mahasiswa Program Doktor Ekonomi Syariah UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Febri Delmi Yetti, yang berhasil menjadi presenter terbaik dalam ajang internasional bergengsi The 1st International Conference on Multidisciplinary Innovation (ICMI) 2025. Konferensi ini diselenggarakan oleh Atha Publishing Globalindo pada Sabtu, 1 November 2025, dan diikuti oleh para akademisi dari berbagai negara.
Dalam forum ilmiah internasional yang untuk pertama kalinya digelar tersebut, Febri Delmi Yetti mempresentasikan artikel berjudul “A Hybrid Governance Framework for Islamic Fintech Sustainability: Integrating Shariah Compliance and Digital Innovation through Maqashid al-Shariah Principles.” Dari sekian banyak artikel yang dikirimkan, karya ilmiahnya dinobatkan sebagai artikel terbaik, dan Febri tampil di sesi pembuka bersama dua peserta internasional lainnya, Yakubu dan Zulaihat Mohammed, menandai kiprah akademisi Indonesia di kancah global.
Dalam presentasinya, Delmi—sapaan akrab Febri Delmi Yetti—memaparkan konsep Hybrid Governance Framework (HGF), yakni kerangka tata kelola hibrida untuk keberlanjutan Islamic fintech. Model ini menggabungkan inovasi digital dengan kepatuhan syariah berdasarkan prinsip Maqashid al-Shariah, sehingga menghasilkan tata kelola yang adaptif terhadap teknologi sekaligus berlandaskan nilai-nilai spiritual dan etika Islam.
Ia menegaskan bahwa kepatuhan syariah dalam fintech tidak seharusnya dilihat sebagai pembatas inovasi, melainkan sebagai proses kreatif yang menciptakan nilai tambah. Lebih lanjut, Bu Delmi menjelaskan bahwa kerangka HGF juga membuka ruang pengembangan riset baru terkait penerapan nilai-nilai Maqashid al-Shariah dalam Artificial Intelligence (AI), RegTech, dan blockchain technology—sebuah perspektif segar dalam tata kelola digital berbasis etika dan tanggung jawab sosial.
“Inovasi harus berjalan seiring dengan integritas. Keberlanjutan fintech Islam sangat ditentukan oleh kemampuan menginternalisasi nilai-nilai etika ke dalam desain algoritmik dan pengukuran kematangan digital yang berlandaskan keimanan,” ungkap Delmi dalam sesi presentasinya.
Prestasi ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Pascasarjana UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, khususnya Program Doktor Ekonomi Syariah, karena menunjukkan daya saing ilmiah mahasiswa UIN Siber Cirebon di tingkat global.
Prof. Dr. Abdul Aziz, M.Ag., Ketua Program Doktor Ekonomi Syariah, menyampaikan apresiasi atas pencapaian tersebut.
“Delmi telah menunjukkan kualitas akademik dan semangat riset yang luar biasa. Keikutsertaannya dalam konferensi internasional seperti ICMI 2025 tidak hanya mengharumkan nama program studi, tetapi juga memperkuat reputasi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon di kancah internasional,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa capaian ini sejalan dengan visi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon untuk menghadirkan program doktor yang unggul, inovatif, dan berdaya saing global, khususnya dalam pengembangan ekonomi syariah berbasis digital.
Melalui prestasi ini, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon kembali menegaskan perannya sebagai pusat pengembangan keilmuan Islam digital yang tidak hanya berorientasi pada teknologi, tetapi juga berakar kuat pada nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan universal.



