
UIN Siber Cirebon — Komitmen terhadap inklusivitas digital kembali diperkuat oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati Cirebon dengan berpartisipasi aktif dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Menuju Website PPID UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon yang Aksesibel dan Inklusif”. Kegiatan ini digelar oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) dan berlangsung di Gedung Siber SBSN Lantai 4. (24/09).
Transformasi Digital yang Ramah Difabel
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Pusat Penelitian LP2M, Mujib Ubaidillah, M.Pd., yang menegaskan bahwa transformasi digital di lingkungan kampus harus berorientasi pada prinsip keadilan akses, terutama bagi penyandang disabilitas.
“Keterbukaan informasi publik tak boleh menjadi milik segelintir orang. Inklusivitas adalah bagian dari tanggung jawab kita sebagai institusi pendidikan tinggi yang menjunjung nilai keadilan,” tegas Mujib dalam sambutannya.
Paparan Strategis: Pengembangan Website PPID
Dalam sesi utama FGD, hadir Kepala UPT Pustikom, Riyanto, ST., M.Kom., yang menyampaikan materi teknis mengenai strategi pengembangan website PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) yang inklusif.
“Pengembangan website PPID tidak hanya tentang tampilan visual atau konten, tetapi juga soal aksesibilitas. Kami mendorong agar website kampus dapat memenuhi standar WCAG (Web Content Accessibility Guidelines), sehingga nyaman diakses oleh pengguna tunanetra, disleksia, maupun kelompok berkebutuhan khusus lainnya,” jelas Riyanto.
Ia juga memaparkan rencana integrasi fitur-fitur penting seperti mode kontras tinggi, pembaca layar, navigasi keyboard, hingga verifikasi informasi yang mudah diakses oleh pengguna dengan hambatan tertentu.
FITK: Inklusivitas Bukan Sekadar Teknologi, tapi Visi Global
Dekan FITK, Dr. H. Saifuddin, M.Ag., menegaskan bahwa keikutsertaan fakultas dalam forum ini merupakan wujud konkret komitmen FITK untuk mendorong sistem pendidikan yang lebih inklusif dan berkeadilan.
“Kami melihat pengembangan website PPID yang aksesibel bukan hanya soal inovasi teknologi, tetapi bagian dari strategi besar membangun citra UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon sebagai kampus yang ramah difabel dan berdaya saing global,” ujarnya.
FGD Hadirkan Suara Difabel dan Berbagai Pemangku Kepentingan
FGD ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pimpinan universitas, para dekan, organisasi difabel, kepala SLB, hingga mahasiswa penyandang disabilitas. Para peserta aktif berdiskusi tentang mekanisme pengelolaan informasi, tantangan aksesibilitas, serta standar desain website yang ramah difabel.
Salah satu momen paling inspiratif datang dari Adam, mahasiswa difabel dari Fakultas Ushuluddin dan Adab (FUA), yang menyampaikan rasa terima kasih karena keterlibatan langsung penyandang disabilitas dalam perencanaan ini.
“Kami merasa sangat dihargai. Website kampus yang ramah difabel bukan hanya memudahkan akses informasi, tapi juga membuat kami merasa benar-benar bagian dari kampus ini,” ungkapnya.
Kolaborasi Menuju Sistem Informasi Tanpa Sekat
Melalui kegiatan ini, FITK berharap agar hasil FGD dapat menjadi landasan strategis untuk membangun sistem informasi kampus yang inklusif, tak hanya untuk internal kampus tetapi juga untuk masyarakat luas.
“Kami mendukung penuh pengembangan website PPID UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon yang tidak hanya terbuka, tapi juga bisa diakses dengan nyaman oleh semua kalangan. Inklusivitas adalah cerminan mutu kampus masa depan,” tambah Dr. Saifuddin.
Dengan keterlibatan aktif dalam FGD ini, FITK UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon mempertegas perannya dalam arus besar transformasi digital yang humanis dan adil. Website PPID yang inklusif diharapkan menjadi wajah baru dari UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon sebagai kampus siber yang tidak hanya modern secara teknologi, tetapi juga unggul dalam nilai-nilai kemanusiaan dan keberpihakan.