UIN Siber Cirebon (Bandung) — Fakultas Ushuluddin dan Adab (FUA) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon turut ambil bagian dalam penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Fakultas Ushuluddin se-Indonesia tentang Penguatan Ekoteologi Islam dalam Tridharma Perguruan Tinggi. Kegiatan tingkat nasional ini diselenggarakan di Hotel Shakti Bandung dan diprakarsai oleh Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung.(03/11).
Acara dibuka dengan pembacaan basmalah, Bismillahirrahmanirrahim, sebagai bentuk permulaan ikhtiar kolektif untuk memperkuat kontribusi perguruan tinggi Islam dalam pembangunan bangsa sekaligus pelestarian lingkungan hidup. Kesadaran akan urgensi krisis ekologis global menjadi landasan utama kerja sama ini, terutama melalui pendekatan teologis dan keilmuan khas Fakultas Ushuluddin.
Penguatan Ekoteologi sebagai Agenda Strategis Nasional
Ketua Panitia, Prof. Dr. Wahyudi Darmalaksana, M.Ag, dalam laporannya menegaskan bahwa penguatan ekoteologi Islam merupakan agenda strategis yang harus diintegrasikan secara menyeluruh ke dalam Tridharma Perguruan Tinggi.
“Sinergi antarfakultas Ushuluddin se-Indonesia ini menjadi momentum penting untuk menyatukan visi dalam menghadirkan Islam sebagai kekuatan moral dan ilmiah bagi pelestarian lingkungan,” ujarnya.
Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M.Ag, turut memberikan sambutan. Ia menegaskan bahwa konsep ekoteologi Islam perlu menjadi arus utama dalam pengembangan keilmuan di PTKIN.
“Perguruan tinggi Islam memiliki tanggung jawab moral dan intelektual untuk membangun kesadaran ekologis berbasis nilai tauhid, amanah, dan konsep khalifah fil ardh,” tegasnya.
Komitmen FUA UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon
Dekan FUA UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Dr. H. Anwar Sanusi, M.Ag, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menilai MoU ini sebagai langkah strategis dalam memperkuat arah keilmuan Fakultas Ushuluddin agar lebih responsif terhadap isu global, khususnya krisis lingkungan hidup.
“Kerja sama nasional ini merupakan upaya penting untuk memastikan bahwa Fakultas Ushuluddin tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kontribusi nyata dalam merespon tantangan ekologis global. Ekoteologi Islam harus menjadi fondasi etis dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,” ungkapnya.
Ruang Lingkup Kerja Sama Strategis
Melalui penandatanganan MoU ini, Fakultas Ushuluddin se-Indonesia sepakat memperkuat kolaborasi pada sejumlah bidang penting, yaitu:
- Pengembangan kurikulum berbasis ekoteologi Islam;
- Kolaborasi penelitian dan publikasi ilmiah bertema lingkungan dan keislaman;
- Pengabdian kepada masyarakat yang berorientasi pada pelestarian lingkungan;
- Pertukaran dosen dan mahasiswa serta penguatan jejaring akademik nasional.
Tonggak Penguatan Jaringan Akademik Ushuluddin se-Indonesia
Penandatanganan MoU ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat sinergi Fakultas Ushuluddin dari berbagai PTKIN di Indonesia. Selain memperluas jejaring akademik, kerja sama ini sekaligus menandai komitmen bersama untuk menjadikan ekoteologi Islam sebagai basis etika dan praksis dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.





