UIN Siber Cirebon (Indramayu) – Kegiatan GreenWave Youth Camp yang digelar pada 6–7 Desember 2025 di Pantai Balongan Kesambi, Indramayu, menjadi momentum penting bagi mahasiswa Pariwisata Syariah Semester 5 Kelas A UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dalam menanamkan kepedulian terhadap lingkungan pesisir. Kegiatan ini merupakan rangkaian penutup Mata Kuliah Pariwisata Bahari dengan model Project Based Learning yang menghubungkan teori di kelas dengan praktik langsung di lapangan.
Dalam kegiatan dua hari tersebut, mahasiswa tidak hanya mempelajari potensi wisata bahari secara akademik, tetapi juga terlibat langsung dalam aksi nyata menjaga kelestarian alam. Kegiatan dipimpin oleh dosen pengampu mata kuliah, Bagaskoro Rasyid Wicaksono, S.Par., M.Sc., yang turut mendampingi mahasiswa dalam observasi destinasi, sesi refleksi, hingga aksi bersih pantai.
Aksi Bersih Pantai: Wujud Pariwisata Halal dan Responsible Tourism
Sebagai kegiatan inti, Aksi Bersih Pantai dilaksanakan pada Minggu pagi. Mahasiswa mengumpulkan sampah yang terbawa ombak maupun yang ditinggalkan pengunjung, sambil mempelajari dampaknya terhadap ekosistem pesisir. Aksi ini menjadi implementasi nilai-nilai pariwisata halal, kebersihan, serta responsible tourism yang selama ini dipelajari di kelas.
“Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya memahami teori pariwisata bahari, tetapi juga menerapkannya dalam tindakan nyata menjaga lingkungan,” ujar Bagaskoro.
Mengamati Potensi dan Tantangan Destinasi Wisata Bahari
Selain aksi bersih pantai, mahasiswa melakukan observasi komprehensif terhadap kondisi Pantai Balongan Kesambi, termasuk perilaku wisatawan, kualitas fasilitas, dan potensi pengembangan destinasi. Analisis ini menjadi bahan pembelajaran agar mahasiswa mampu melihat peluang pengembangan wisata bahari yang berkelanjutan.
Penguatan Karakter dan Kesadaran Ekologis
Pada malam hari, mahasiswa mengikuti sesi Sawala Sepenting (refleksi) serta permainan tradisional yang dirancang untuk memperkuat kebersamaan dan menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan. Kegiatan ini menjadi proses pembentukan karakter, khususnya kesadaran ekologis yang penting bagi calon praktisi pariwisata.
“Semoga pengalaman ini menjadi bekal berharga untuk perjalanan kalian selanjutnya, mulai dari magang, KKN, hingga skripsi. Jadilah insan pariwisata yang memiliki integritas dan kepedulian terhadap bumi,” pesan Bagaskoro kepada para mahasiswa.
Relevan dengan Isu Nasional: Kebersihan Pantai dan Keberlanjutan
Kegiatan GreenWave Youth Camp menjadi penting dipublikasikan karena sejalan dengan isu nasional mengenai kebersihan pantai dan penanganan sampah. Mahasiswa sebagai generasi muda diperlihatkan berperan langsung dalam menjaga lingkungan pesisir, sekaligus memberi dampak positif bagi masyarakat sekitar dan pengelola destinasi.
Selain itu, kegiatan ini menunjukkan bagaimana konsep pariwisata halal, pendidikan lingkungan, dan praktik keberlanjutan dapat diintegrasikan melalui pembelajaran di perguruan tinggi.
Model Praktik Baik untuk Pendidikan Pariwisata
Dengan model Project Based Learning, kegiatan ini menjadi contoh praktik baik dalam pendidikan pariwisata yang tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga memberi ruang bagi mahasiswa untuk menerapkan pengetahuan secara langsung di lapangan.
Melalui GreenWave Youth Camp 2025, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon mempertegas komitmennya dalam mencetak generasi pariwisata berwawasan keberlanjutan dan ramah lingkungan—sejalan dengan arah pengembangan pariwisata Indonesia yang berkelanjutan dan beretika.




