
UIN Siber Cirebon – Dalam upaya memperkuat semangat keberagaman dan toleransi di tengah masyarakat, Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM (BMBPSDM) Kementerian Agama Republik Indonesia menyelenggarakan Kegiatan Penguatan Moderasi Beragama bagi Majelis Taklim, Masjid, dan Tokoh Agama yang berlangsung pada Selasa, 14 Oktober 2025, di Hotel Aston Cirebon.
Acara ini diikuti oleh 50 peserta yang berasal dari berbagai unsur tokoh dan masyarakat Kota dan Kabupaten Cirebon. Kegiatan ini menjadi bagian penting dari misi nasional dalam membumikan nilai-nilai moderasi beragama di tengah kehidupan sosial masyarakat.
Dalam laporannya, Sekretaris BMBPSDM, Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag., menyampaikan bahwa moderasi beragama adalah sebuah ekosistem sosial berbasis pentahelix, yang melibatkan sinergi antara pemerintah, masyarakat, akademisi, dunia usaha, dan media. Ia menegaskan bahwa tema kegiatan ini sangat relevan dengan tantangan sosial keagamaan saat ini.
“Moderasi beragama bukan sekadar wacana, tetapi gerakan sosial yang harus ditopang oleh semua elemen masyarakat,” ujar Prof. Ahmad.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Cirebon, Hj. Riana Anom Sari, SE, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat datang kepada para tokoh nasional yang hadir, termasuk Kepala Badan Moderasi Beragama RI, Prof. Dr. M. Ali Ramdhani, S.TP., M.T., serta para narasumber seperti Buya K.H. Husein Muhammad dan Rektor UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Prof. Dr. H. Aan Jaelani, M.Ag.
Acara secara resmi dibuka oleh Prof. Dr. M. Ali Ramdhani, yang dalam pengarahannya menekankan pentingnya menjadikan moderasi beragama sebagai budaya bersama.
“Moderasi beragama harus menjadi bagian dari cara kita beragama secara sehat, damai, dan inklusif di tengah masyarakat yang majemuk,” ujar Prof. Ramdhani.
Pada kesempatan tersebut, juga dilakukan penyematan simbolis Relawan Moderasi Beragama kepada sejumlah tokoh masyarakat Kota dan Kabupaten Cirebon sebagai bentuk komitmen bersama dalam mengawal kerukunan umat beragama.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang penguatan wawasan, tetapi juga langkah konkret Kementerian Agama dalam menghadirkan tokoh-tokoh agama sebagai garda depan dalam menciptakan ruang-ruang dialog yang sejuk dan produktif.