
UIN Siber Cirebon – Dalam upaya memperkuat pemahaman dan praktik moderasi beragama di kalangan tenaga pendidik, Sekretariat Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kementerian Agama Republik Indonesia menyelenggarakan kegiatan “Penguatan Moderasi Beragama dan Pencanangan Agen Indonesia Moderat”. Kegiatan ini digelar di Gedung PCNU Kabupaten Cirebon dengan mengusung tema “Penguatan Moderasi Beragama & Cinta Lingkungan (Ekoteologi) bagi Guru Madrasah Jawa Barat.”(15/10).
Acara ini dihadiri oleh berbagai pejabat penting di lingkungan Kementerian Agama, antara lain Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Dr. M. Ali Ramdhani, M.T, Kepala Pusat Strategi dan Kebijakan, Prof. Dr. H. Rohmat Mulyana, M.Ag, Plt. Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Cirebon, H. Slamet, S.Ag., M.Pd, Kepala Balai Diklat Keagamaan (BDK) Bandung, H. Agus Nasihatul Ahyar, S.Pd.I, Kepala Bagian Umum dan Perpustakaan Sekretariat Badan Litbang dan Diklat, Dr. Rizki Riyau Taufik, S.Th.I, M.A, serta Rektor UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Prof. Dr. H. Aan Jaelani, M.Ag. yang turut hadir sebagai narasumber utama.
Kegiatan dibuka dengan sambutan Plt. Kepala Kemenag Kabupaten Cirebon, H. Slamet, S.Ag., M.Pd., yang menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh peserta dan tamu undangan. Ia menegaskan bahwa Cirebon sebagai kota dengan keberagaman budaya dan agama memiliki peran strategis dalam memperkuat nilai-nilai moderasi beragama di tengah masyarakat.
Dalam laporannya, Prof. Dr. H. Rohmat Mulyana, M.Ag. menyoroti pentingnya kegiatan ini sebagai langkah konkret memperkuat peran guru madrasah sebagai ujung tombak pendidikan karakter moderat dan cinta lingkungan. “Guru madrasah memiliki posisi vital dalam membentuk generasi muda yang berakhlak, toleran, dan peduli terhadap keberlanjutan alam. Karena itu, tema ekoteologi menjadi sangat relevan untuk digalakkan di dunia pendidikan,” ujarnya.
Sementara itu, dalam arahannya sekaligus membuka kegiatan secara resmi, Dr. M. Ali Ramdhani, M.T. menekankan bahwa moderasi beragama bukan sekadar konsep, tetapi sebuah gerakan kebangsaan untuk memperkuat harmoni sosial dan kemanusiaan. Ia juga mengajak seluruh peserta untuk menjadi bagian dari “Agen Indonesia Moderat”, yakni figur-figur pendidik yang berperan aktif menyebarkan nilai keseimbangan, toleransi, dan kepedulian lingkungan di satuan pendidikan masing-masing.
Menariknya, kegiatan ini turut menghadirkan Prof. Dr. H. Aan Jaelani, M.Ag., Rektor UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, yang membawakan materi tentang Moderasi Beragama di Era Digital. Dalam paparannya, ia menjelaskan bahwa penguatan moderasi beragama harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital. “Guru madrasah saat ini bukan hanya pengajar di ruang kelas, tetapi juga penggerak literasi digital yang mampu menanamkan nilai-nilai moderasi dan ekoteologi melalui platform pembelajaran siber,” jelasnya.
Kegiatan yang diikuti oleh para guru madrasah se-Jawa Barat ini diharapkan menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi antara Kementerian Agama, lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam membangun Indonesia yang moderat, damai, dan berkelanjutan.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Kementerian Agama menegaskan kembali komitmennya untuk menjadikan moderasi beragama dan kepedulian lingkungan sebagai dua pilar utama dalam mencetak generasi bangsa yang berkarakter, religius, dan berwawasan ekologis.