UIN Siber Cirebon (Jakarta, Kemenag) — Kementerian Agama meraih pengharagaan pada 5th Top GPR Award 2025. Kemenag berhasil meraih penghargaan pada kategori komunikasi publik digital pada ajang yang digelar GPR Institute di Golden Ballroom Sultan Hotel, Jakarta.(04/11).
Pemberian penghargaan menjadi rangkaian 5th GPR Forum 2025 yang mengusung tema “Digital Trust & Public Engagement: Peran Strategis GPR di Era Disrupsi”. Penghargaan ini diberikan atas konsistensi Kemenag dalam membangun komunikasi yang inklusif, responsif, dan dekat dengan masyarakat, terutama melalui penguatan transformasi digital serta pengelolaan isu publik secara cepat dan akurat.
Co-Founder GPR Institute, Tri Raharjo, menyampaikan bahwa penilaian dilakukan berdasarkan analisis kinerja komunikasi digital lembaga pemerintah melalui riset independen. “Kami menilai institusi berdasarkan Digital Awareness, Media & Website Performance, serta Social Media Engagement. Kami juga memastikan dominasi sentimen positif dalam setiap kanal komunikasi publik,” jelasnya.
Selain itu, sentimen publik positif minimal 90% dan skor kinerja digital minimum yang ditetapkan menjadi syarat utama bagi penerima penghargaan. Proses tersebut dilakukan secara independen oleh tim riset GPR Institute, dengan mengukur performa objektif, bukan berdasarkan nominasi.
Salah satu program Kemenag yang mendapat perhatian publik dan menjadi nilai tambah adalah kampanye Tepuk Sakinah yang diinisiasi oleh KUA Menteng, gerakan edukasi keluarga damai melalui konten kreatif yang banyak digunakan pada kegiatan publik dan pembinaan keagamaan. Program ini dinilai mampu mendekatkan pesan kementerian kepada masyarakat dengan cara ringan, positif, dan mudah diterima.
“Kemenag menunjukkan peningkatan signifikan dalam keterlibatan publik, termasuk melalui program edukasi keluarga dan konten sosial yang kreatif”, paparnya.
Selain itu, Kemenag dinilai sukses dalam beberapa aspek strategis, seperti: Respons cepat isu keagamaan dan layanan publik; Pemanfaatan media digital serta integrasi kanal layanan; Penguatan literasi keberagamaan masyarakat; Diplomasi keagamaan dan publikasi program prioritas.
Kepala Biro Humas Kemenag, Thobib Al-Asyhar menyampaikan bahwa penghargaan ini menjadi motivasi bagi seluruh aparatur untuk terus memperkuat budaya pelayanan publik yang transparan dan digital-friendly.
“Ini bukan hanya soal penghargaan, tetapi komitmen bahwa Kemenag harus semakin terbuka, responsif, dan hadir untuk masyarakat,” ujarnya.
“Kami menggerakkan lebih dari 4.000 satuan kerja untuk memastikan komunikasi publik berjalan efektif. Banyak inisiatif lahir dari kolaborasi bersama, termasuk gerakan Tepuk Sakinah yang mendapat respons luar biasa”, jelasnya.
Beliau menambahkan bahwa Humas Kemenag terus mengembangkan sistem gotong royong konten berbasis jaringan, memaksimalkan potensi talenta ASN, hingga integrasi kanal digital sebagai bagian dari upaya memperkuat Digital Trust masyarakat terhadap pemerintah.
“Era digital menuntut pemerintahan yang cepat dan transparan. Kami akan terus meningkatkan kualitas penyampaian informasi, edukasi publik, dan engagement digital, selaras arahan Menteri Agama,” imbuhnya.
Dengan penghargaan ini, Kemenag menegaskan komitmen melanjutkan transformasi layanan dan komunikasi publik, termasuk pada bidang: Digitalisasi layanan keagamaan; Penguatan literasi umat dan moderasi beragama; Kolaborasi dengan komunitas publik dan media; Penguatan kampanye edukatif yang humanis dan kreatif.
Ajang Top GPR Award 2025 sekaligus menjadi ruang evaluasi dan inspirasi bagi lembaga pemerintah untuk terus meningkatkan keterbukaan informasi dan tingkat kepercayaan publik di era digital. Kemenag berharap capaian ini menjadi dorongan untuk semakin profesional, adaptif, dan kolaboratif dalam melayani umat dan masyarakat luas.

