Level Up! FDK UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Bekali Dosen dan Tendik dengan Kompetensi Digital Berbasis AI

UIN Siber Cirebon — Dalam menghadapi percepatan transformasi teknologi di dunia pendidikan tinggi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDK) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menggelar Pendampingan dan Pelatihan Sertifikasi Kompetensi Digital bagi Dosen dan Tenaga Kependidikan, bertajuk “Level Up! Kompetensi Digital Berbasis AI.”(27/10).

Kegiatan yang berlangsung di Ballroom Flamboyan, Hotel Grand Tryas Cirebon, ini diikuti oleh 50 peserta yang terdiri atas dosen lintas jurusan, pengelola laboratorium, serta tenaga kependidikan. Selama tiga hari pelaksanaan, peserta memperoleh pengalaman belajar intensif yang menggabungkan konsep teoretis, diskusi interaktif, dan praktik langsung.

Menjawab Tantangan Digitalisasi Perguruan Tinggi

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat literasi digital sivitas akademika agar selaras dengan tuntutan Tri Dharma Perguruan Tinggi di era kecerdasan buatan (AI).

“Melalui kegiatan ini, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam berkomitmen menjadi pelopor penguatan kompetensi digital di lingkungan UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon. Diharapkan, para dosen dan tenaga kependidikan mampu menjadi agen perubahan yang menghadirkan pendidikan tinggi yang unggul, adaptif, dan berdampak luas bagi masyarakat,” ujarnya.

Pelatihan ini dirancang bukan sekadar untuk menguasai teknologi, tetapi juga menumbuhkan budaya kerja digital yang kolaboratif, inovatif, dan akuntabel.

Mengenal AI dan Etika di Baliknya

Hari pertama pelatihan dibuka dengan sesi yang dipandu oleh Adi Wibowo Octavianto, S.Sos., M.Si., yang membawakan materi bertema “AI: Memahami Teknologi dan Menentukan Sikap Kita Terhadap Kehadirannya.”

Melalui paparannya, beliau mengajak peserta memahami esensi kecerdasan buatan (AI), mulai dari peluang dan manfaatnya hingga potensi risiko yang perlu diantisipasi. Lebih jauh, Adi menyoroti pentingnya aspek etika dan regulasi dalam penggunaan teknologi agar sivitas akademika tidak hanya melek digital, tetapi juga beretika dan bertanggung jawab dalam berinovasi.

“AI bukan sekadar alat bantu, tetapi cerminan dari cara kita berpikir dan bertindak. Maka, literasi digital harus dibarengi dengan literasi moral,” tegasnya.

AI untuk Penelitian, Fact-Checking, dan Kreativitas Akademik

Sesi kedua yang dibawakan oleh Aghnia Adzkia, M.Sc. menyoroti pemanfaatan AI dalam dunia akademik dengan topik “AI untuk Penelitian, Fact-Checking, dan Pembuatan Konten.”

Materi ini memperkenalkan berbagai aplikasi kecerdasan buatan yang dapat menunjang riset ilmiah dan publikasi, mulai dari penggalian literatur otomatis, analisis data awal, hingga pembuatan konten berbasis fakta. Pendekatan aplikatif yang digunakan membuat peserta antusias dan aktif berdiskusi selama sesi berlangsung.

“AI dapat menjadi mitra akademik yang cerdas — asalkan digunakan dengan etika, akurasi, dan semangat kolaborasi,” ungkap Aghnia.

Mendorong Dosen dan Tendik Jadi Digital Changemaker

Kegiatan yang dimulai setiap pukul 08.00 WIB ini memberikan porsi praktik yang dominan, memungkinkan peserta menerapkan langsung ilmu yang diperoleh dalam kegiatan pembelajaran, penelitian, maupun layanan administrasi akademik.

Melalui pelatihan ini, FDK UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon tidak hanya berfokus pada peningkatan keterampilan teknis, tetapi juga pada pembentukan mindset digital yang visioner, kritis, dan solutif.

Membangun Perguruan Tinggi yang Adaptif dan Inovatif

Dengan terselenggaranya pelatihan ini, FDK menegaskan komitmennya untuk menjadi fakultas pelopor dalam kompetensi digital berbasis AI, sejalan dengan visi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon sebagai kampus digital unggulan nasional.

Pelatihan ini diharapkan menjadi model pengembangan sumber daya manusia di lingkungan perguruan tinggi — mewujudkan dosen dan tenaga kependidikan yang cakap digital, kritis dalam berpikir, serta inovatif dalam berkarya.