UIN Siber Cirebon (Kuningan) — Dalam rangka memperingati hari jadi ke-339, Desa Cirahayu, Kecamatan Luragung, Kabupaten Kuningan, menggelar Seminar Nasional Sejarah sekaligus Launching Buku Sejarah Desa Cirahayu pada Kamis, 4 Desember 2025. Acara yang berlangsung meriah ini dihadiri oleh masyarakat, akademisi, tokoh desa, peneliti, serta para pegiat sejarah lokal yang antusias menyimak pemaparan mengenai perjalanan panjang desa yang telah berusia lebih dari tiga abad ini.
Dalam seminar tersebut, Dr. Tendi, S.Pd., S.T., M.Hum, dosen Fakultas Ushuluddin dan Adab serta Sekolah Pascasarjana UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, tampil sebagai pembicara utama. Melalui pemaparannya, Dr. Tendi mengajak masyarakat untuk menelusuri kembali jejak sejarah Cirahayu dari akar permukimannya hingga menjadi desa yang dikenal saat ini.
Menurut penelitian yang dipaparkannya, Cirahayu pada masa lampau dikenal dengan nama Palembang, sebuah toponim lama yang merujuk pada kawasan asal mula permukiman di bagian selatan desa. Cirahayu, lanjutnya, merupakan wilayah perlintasan yang telah dihuni sejak masa-masa awal.
“Sebagai daerah perlintasan, Cirahayu sudah ditempati manusia sejak lama. Hilir mudik masyarakat dari desa-desa tua di sekitar Cirahayu, seperti Luragung dan Lebakwangi, mengindikasikan bahwa wilayah ini menjadi tempat ngahuma bagi warga desa-desa tersebut,” jelas Dr. Tendi.
Kepala Desa Cirahayu, Supyana, dalam sambutannya menegaskan bahwa penyelenggaraan seminar nasional dan peluncuran buku sejarah ini merupakan momentum penting untuk membangun kesadaran masyarakat.
“Kami ingin masyarakat memahami bahwa sejarah Cirahayu tidak berjalan satu atau dua abad, tetapi telah berlangsung berabad-abad lamanya. Kami berharap kegiatan ini menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap desa, sehingga kita bisa bersama-sama membangun Cirahayu ke depan,” ujarnya.
Apresiasi juga datang dari kalangan akademisi. Ketua Jurusan Sejarah Peradaban Islam Fakultas Ushuluddin dan Adab UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Aah Syafaah, M.Ag., menilai kegiatan ini sebagai contoh nyata kolaborasi antara kampus dan masyarakat dalam menghidupkan kembali historiografi lokal.
Sementara itu, Dekan Fakultas Ushuluddin dan Adab UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Dr. H. Anwar SAnusi, M.Ag., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam penguatan sejarah lokal.
“Penguatan sejarah lokal adalah bagian dari penguatan peradaban. Fakultas Ushuluddin dan Adab sangat mendukung kegiatan akademik yang tidak hanya berhenti di ruang kelas, tetapi juga hadir langsung di tengah-tengah masyarakat,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa kehadiran Dr. Tendi sebagai pembicara utama menunjukkan keseriusan fakultas dalam mengembangkan kajian sejarah yang aplikatif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Proses penyusunan buku sejarah Desa Cirahayu dilakukan melalui penelitian intensif oleh Pamanah Rasa Institute. Perwakilan tim peneliti, Toto Cahyanto, mengungkapkan bahwa buku tersebut disusun menggunakan metode penelitian sejarah yang sistematis.
“Untuk menulis buku sejarah Cirahayu ini, kami menelusuri arsip pemerintahan baik di Jakarta maupun di Belanda, serta menggali berbagai sumber sejarah yang masih tersimpan di tengah masyarakat. Alhamdulillah, dari penelusuran tersebut kami memperoleh banyak informasi berharga yang akhirnya dapat dibukukan,” jelas Toto.
Peluncuran buku ini diharapkan menjadi pijakan penting bagi masyarakat dalam memahami jati diri, nilai budaya, serta sejarah panjang Desa Cirahayu. Selain sebagai literatur sejarah, buku tersebut juga diproyeksikan menjadi referensi penting dalam pengembangan desa berbasis identitas lokal.
Acara peringatan hari jadi ke-339 ditutup dengan sesi diskusi interaktif serta penyerahan buku sejarah kepada perangkat desa, tokoh masyarakat, dan peserta seminar—menjadikan momentum sejarah ini sebagai langkah awal menuju pelestarian tradisi dan penyusunan masa depan Cirahayu yang lebih berdaya.



