
UIN Siber Cirebon (Surabaya) – Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon menunjukkan komitmen aktif dalam pengembangan keilmuan dan profesi konseling Islam melalui partisipasinya dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Ahli Bimbingan dan Konseling Islam (PABKI) pada 18–19 September 2025 di Surabaya.
Perhelatan nasional ini menjadi forum strategis yang mempertemukan akademisi, praktisi, dan pemangku kepentingan dari berbagai perguruan tinggi penyelenggara Prodi BKI di seluruh Indonesia. Pada kesempatan tersebut, Prodi BKI UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon diwakili oleh dua dosen andalan, yakni Rina Kurnia, M.Pd. dan Mumtaz Afridah, M.Psi., yang aktif memberikan kontribusi dalam sesi perumusan kurikulum nasional berbasis Outcome Based Education (OBE).
Transformasi Kurikulum BKI: Menuju Lulusan Siap Bersaing Global
Mukernas PABKI 2025 mengusung tema besar: “Transformasi Kurikulum BKI Berbasis OBE”, sebagai upaya menjawab tantangan zaman sekaligus meningkatkan daya saing lulusan di era global. Kurikulum berbasis OBE dinilai sebagai pendekatan pendidikan yang lebih berorientasi pada capaian pembelajaran dan kompetensi nyata yang harus dimiliki mahasiswa.
Dalam forum tersebut, perwakilan dari UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon terlibat aktif dalam diskusi dan penyusunan arah kebijakan kurikulum baru yang menekankan integrasi nilai-nilai Islam, profesionalisme konselor, serta kemampuan adaptif terhadap perkembangan sosial dan teknologi.
“Transformasi ini penting agar lulusan BKI tidak hanya unggul secara teori, tetapi juga memiliki kompetensi praktis yang relevan dengan kebutuhan masyarakat,” ujar Rina Kurnia, M.Pd. usai sesi pleno.
Menuju Sertifikasi Konselor Islam
Selain kurikulum, agenda penting lain yang dibahas dalam Mukernas adalah rencana sertifikasi konselor Islam. Program sertifikasi ini diharapkan menjadi instrumen formal dalam menilai dan menetapkan standar kompetensi seorang konselor Islam, baik dalam setting pendidikan, sosial, maupun layanan kemasyarakatan.
“Kami berharap Mukernas ini tidak hanya menghasilkan gagasan, tapi juga langkah konkret menuju sertifikasi konselor Islam secara nasional,” tegas Dr. Agus Santoso, S.Ag., M.Pd., Ketua Umum PABKI dalam sambutannya.
Dukungan Pemerintah dan Posisi Strategis PABKI
Mukernas 2025 juga dihadiri oleh tokoh penting dari Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama RI, yakni Prof. Dr. Phil. Sahiron, M.A. Kehadiran beliau menjadi bukti kuat bahwa PABKI terus memperkuat posisinya sebagai organisasi profesi yang kredibel dan diakui secara nasional.
Prof. Sahiron menyatakan dukungannya terhadap transformasi pendidikan BKI dan pentingnya pengakuan formal terhadap profesi konselor Islam.
Komitmen Prodi BKI UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon: Konsisten dalam Inovasi dan Kolaborasi
Partisipasi aktif Prodi BKI UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dalam Mukernas ini mencerminkan dedikasi tinggi dalam membangun ekosistem pendidikan yang adaptif dan profesional. Baik Rina Kurnia maupun Mumtaz Afridah menegaskan bahwa hasil Mukernas akan segera dikaji dan diimplementasikan dalam penguatan kurikulum lokal serta program peningkatan kapasitas dosen dan mahasiswa.
“Hasil Mukernas akan menjadi pijakan kami untuk terus meningkatkan mutu akademik dan menghasilkan lulusan yang tidak hanya religius, tetapi juga siap bersaing secara global,” ungkap Mumtaz Afridah, M.Psi.
Mukernas PABKI 2025: Tonggak Penguatan Profesi Konseling Islam
Dengan berbagai agenda strategis yang dibahas, Mukernas PABKI 2025 menjadi momentum penting dalam memperkuat fondasi keilmuan Bimbingan dan Konseling Islam di Indonesia. Prodi BKI UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menunjukkan bahwa komitmen terhadap mutu dan profesionalisme adalah bagian tak terpisahkan dari visi besar UIN sebagai Cyber Islamic University.