UIN Siber Cirebon (Yogyakarta) — Forum ilmiah internasional International Conference on Islam, Law and Society (INCOILS) ke-5 kembali menjadi ruang lahirnya gagasan akademik progresif. Tahun ini, perhatian peserta tertuju pada pemaparan Prof. Dr. H. Ilman Nafi’a, M.Ag., Direktur Pascasarjana UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, yang mengusung konsep Integrated Sciences sebagai terobosan penyelesaian problem dikotomi ilmu dalam dunia Islam.
Dalam sesi pleno yang dihadiri direktur pascasarjana PTKIN se-Indonesia serta cendekiawan dari berbagai negara, Prof. Ilman memaparkan makalah berjudul:
“Integration of Sciences or Integrated Sciences for Solving Dichotomic Sciences Problem in the Islamic World.”
Ia menegaskan bahwa dunia akademik masih terjebak pada pemisahan ilmu agama dan ilmu modern yang seolah mustahil dipertemukan—baik dari sisi epistemologi maupun fungsi sosialnya.
“Paradigma kita harus digeser. Bukan sekadar ‘mengawinkan’ dua disiplin yang dianggap terpisah, tetapi membangun pemahaman keilmuan yang sejak awal memang terintegrasi,” ujar Prof. Ilman yang disambut antusias hadirin.
Monokotomis, Komplementatif, dan Berorientasi Solusi
Prof. Ilman menjelaskan bahwa berbagai model integrasi yang telah dikembangkan PTKIN di Indonesia—seperti pohon keilmuan UIN Malang, interkoneksi keilmuan UIN Yogyakarta, hingga konsep Muhsin Sejati dari UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon—merupakan tonggak penting dalam sejarah epistemologi keilmuan Islam.
Namun, ia menilai tantangan terbesarnya kini adalah transformasi pola pikir:
- dari dikotomis ➜ menuju monokotomis
- dari saling memisahkan ➜ menuju saling menguatkan
Integrated Sciences, ujarnya, menawarkan relasi keilmuan yang lebih mudah bertemu karena memiliki kesamaan sumber pengetahuan, instrumen pemahaman, dan instrumen verifikasi.
Konferensi Internasional Dihadiri Akademisi Dunia
INCOILS 2025 berlangsung pada 21–23 November 2025 di Yogyakarta dengan delegasi Pascasarjana PTKIN dari seluruh Indonesia serta narasumber internasional dari Amerika Serikat dan Prancis.
Konferensi dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Prof. Dr. H. Kamaruddin Amin, M.A., Ph.D., yang menegaskan pentingnya peran Pascasarjana PTKIN sebagai pusat lahirnya pemikir Islam yang berpengaruh di dunia global.
Peran Strategis UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dalam Penguatan Keilmuan Islam
Kehadiran dan kontribusi pemikiran Prof. Ilman dalam forum internasional tersebut menjadi representasi penting komitmen UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dalam:
- memperkuat arah pengembangan ilmu keislaman di era digital
- mendorong kolaborasi keilmuan internasional
- menghadirkan solusi konkret bagi tantangan epistemologis dunia Islam
Dengan gagasan visioner mengenai Integrated Sciences, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon kembali menegaskan posisinya sebagai kampus yang tidak hanya unggul dalam teknologi dan transformasi digital, tetapi juga berperan aktif dalam pembaharuan paradigma keilmuan Islam di tingkat global.




