UIN Siber Cirebon(Jakarta) — Inspektorat Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia menggelar Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) Kementerian Agama Tahun 2025 di Auditorium H.M. Rasjidi, Kementerian Agama RI, Jl. M.H. Thamrin, Jakarta. Kegiatan ini menjadi agenda strategis dalam memperkuat budaya integritas, transparansi, dan modernisasi pengawasan di lingkungan Kemenag RI.
Acara digelar pada Kamis, 11 Desember 2025, dan dihadiri oleh jajaran pimpinan nasional Kementerian Agama, mulai dari Menteri Agama, Sekretaris Jenderal Kemenag, Pejabat Pimpinan Tinggi Madya, hingga Staf Ahli dan Staf Khusus Menteri. Hadir pula Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Pusat serta para Kepala Kanwil dan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten/Kota dari wilayah Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jabodetabek, dan Sukabumi.
Turut hadir dalam barisan undangan, Rektor UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Prof. Dr. H. Aan Jaelani, M.Ag., bersama para Rektor PTKIN dari wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Kehadiran pimpinan PTKIN menjadi bentuk dukungan terhadap upaya nasional pemberantasan korupsi serta penguatan sistem tata kelola di lingkungan pendidikan tinggi keagamaan.
Penguatan Integritas dan Peluncuran Inovasi Pengawasan
Kegiatan diawali dengan laporan penyelenggara oleh Inspektur Jenderal Kemenag RI, Khairunas, yang menegaskan urgensi Hakordia 2025 dalam membangun ekosistem kerja yang bersih, berintegritas, serta bebas dari benturan kepentingan.
Acara kemudian dilanjutkan dengan Keynote Speech dari Pimpinan KPK RI, sambutan dari Ketua LPSK, serta penyerahan penghargaan kepada enam Kanwil Kemenag dengan partisipasi terbaik dalam e-learning peningkatan pemahaman gratifikasi.
Momen penting acara ini adalah penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Inspektorat Jenderal Kemenag RI dan LPSK, yang dilakukan langsung oleh Inspektur Jenderal Kemenag dan Ketua LPSK. Selain itu, Menteri Agama bersama Inspektur Jenderal juga meresmikan tiga inovasi strategis:
- Sistem Pengelolaan Konflik Kepentingan (Conflict of Interest) Online
- Governance, Risk, and Compliance (GRC)
- E-Audit Kementerian Agama
Inovasi tersebut menjadi bagian dari transformasi digital pengawasan yang lebih akuntabel dan responsif.
Rektor UIN SSC: Hakordia Momentum Menguatkan Budaya Integritas
Rektor UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Prof. Dr. H. Aan Jaelani, M.Ag., menegaskan bahwa peringatan Hakordia bukan hanya agenda seremonial, tetapi momentum penting bagi seluruh PTKIN untuk memperkuat budaya integritas dan tata kelola yang bersih.
“Hakordia Kemenag 2025 adalah pengingat sekaligus penggerak bagi kita semua, terutama perguruan tinggi keagamaan, untuk membangun lingkungan kerja yang transparan, bebas dari gratifikasi, dan berorientasi pada pelayanan publik yang profesional. UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon siap mendorong dan menyukseskan mandat ini,” tegasnya.
Prof. Aan juga menyampaikan bahwa transformasi digital yang diusung Kemenag RI sejalan dengan visi UIN SSC sebagai Cyber Islamic University yang menjunjung tinggi integritas dalam tata kelola.
Arahan Menteri Agama: Jadikan Integritas Sebagai Identitas Kemenag
Acara ditutup dengan arahan Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, yang menekankan bahwa pemberantasan korupsi harus menjadi komitmen kolektif, bukan hanya tugas satuan pengawasan.
Beliau juga menegaskan pentingnya sinergi lintas unit untuk membangun Kementerian Agama yang modern, transparan, dan berorientasi layanan publik.
Kehadiran Rektor UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dalam Hakordia 2025 menjadi komitmen nyata kampus dalam mendukung tata kelola universitas yang akuntabel dan sejalan dengan prinsip anti-korupsi yang digaungkan secara nasional.





