Rektor UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Tekankan Pentingnya Moderasi Beragama dalam Pendidikan: “Adab adalah yang Pertama, Sebelum Ilmu”

UIN Siber Cirebon – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon, Prof. Dr. H. Aan Jaelani, M.Ag., tampil sebagai narasumber utama dalam kegiatan “Penguatan Moderasi Beragama dan Pencanangan Agen Indonesia Moderat” yang digelar di Gedung PCNU Kabupaten Cirebon, Rabu (15/10/2025). Kegiatan ini mengusung tema “Penguatan Moderasi Beragama & Cinta Lingkungan (Ekoteologi) bagi Guru Madrasah Jawa Barat.”Dan dipandu oleh Jajang Badruzaman, M. Ag., Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kemenag Kabupaten Cirebon.

Dalam materinya yang berjudul “Menanam Nilai Moderasi Beragama di Dunia Pendidikan: Membangun Generasi Toleran dan Inklusif”, Prof. Aan menegaskan bahwa pendidikan memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai-nilai moderasi beragama sejak usia dini. Menurutnya, proses pendidikan yang baik tidak hanya menekankan pada aspek kognitif, tetapi juga pembentukan karakter dan moral melalui keseimbangan antara adab dan ilmu.

“Adab adalah yang pertama, sebelum ilmu. Dalam Islam, adab menjadi cerminan kemuliaan seseorang. Ilmu tanpa adab bisa melahirkan kebencian. Di sinilah moderasi beragama berperan sebagai penyeimbang,” ujar Prof. Aan di hadapan para peserta kegiatan yang terdiri dari guru-guru madrasah se-Jawa Barat.

Lebih lanjut, ia menjelaskan konsep Muslim Kaffah yang tidak hanya berorientasi pada ketaatan ritual, tetapi juga menekankan keharmonisan hubungan dengan Tuhan (hablum minallah) dan dengan sesama manusia (hablum minannas). Menurutnya, nilai-nilai moderasi harus menjadi fondasi dalam membangun generasi yang inklusif dan berkeadaban.

“Kita butuh generasi yang tidak hanya paham agama, tapi juga mampu menghargai perbedaan, menjaga kearifan lokal, serta merawat tradisi dan budaya masyarakat yang beragam,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Aan juga menekankan bahwa sikap moderat merupakan manifestasi dari nilai keadilan yang menjadi prinsip utama dalam ajaran Islam. “Kata adil berasal dari akar kata i’tidal, yang berarti seimbang, lurus, dan proporsional. Maka, menjadi moderat sejatinya adalah berbuat adil dalam berpikir, bersikap, dan bertindak,” jelasnya.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Sekretariat Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kementerian Agama RI ini menjadi momentum penting bagi penguatan peran guru madrasah sebagai agen perubahan dalam menanamkan nilai toleransi, keberagaman, dan kepedulian terhadap lingkungan.

Melalui kehadiran tokoh-tokoh nasional dan akademisi seperti Prof. Aan Jaelani, kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat sinergi antara pendidikan dan nilai-nilai moderasi beragama untuk mewujudkan “Agen Indonesia Moderat” yang berkarakter, inklusif, dan berwawasan ekologis.