UIN Siber Cirebon (Jakarta) — Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menggelar kegiatan Studi Education “Next Gen Sharia Banking: Innovation from Campus to Industry, from Idea to Impact” pada Kamis (7/11/2025), bertempat di Ballroom Lantai 2, Muamalat Tower, Jakarta. Kegiatan ini menjadi bagian dari implementasi dan penguatan kerja sama antara FEBI UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dengan Muamalat Institut dalam pengembangan kurikulum Jurusan Perbankan Syariah yang selaras dengan kebutuhan industri.
Sebanyak 70 mahasiswa Perbankan Syariah semester 1, 3, 5, dan 7 mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Seluruh rangkaian acara dipandu langsung oleh tim dari Muamalat Institut sebagai mitra industri strategis kampus.
Penguatan Kurikulum Berbasis Kebutuhan Industri
Kegiatan Studi Education ini dirancang untuk memperluas wawasan mahasiswa tentang perkembangan industri perbankan syariah sekaligus menjembatani kesenjangan antara teori di kampus dan praktik di dunia kerja. Melalui forum ini, mahasiswa mendapatkan gambaran nyata mengenai tantangan dan peluang karier di sektor perbankan syariah, khususnya di bidang digital banking.
Sekretaris Jurusan Perbankan Syariah, Nining Wahyuningsih, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa dalam menyiapkan kompetensi masa depan.
Ia menegaskan bahwa terdapat berbagai program penguatan yang dapat diikuti mahasiswa, seperti MIKO, SIGEULIS, serta sertifikasi kompetensi, sebagai bekal menghadapi persaingan global di industri keuangan syariah.

Profil Bank Muamalat dan Transformasi Digital Perbankan
Narasumber pertama, Ergi Fathurahman selaku Digital Development Manager Bank Muamalat, memaparkan profil korporasi PT Bank Muamalat Indonesia Tbk yang berdiri pada 1 November 1991 atas prakarsa MUI dan Pemerintah Indonesia, serta mulai beroperasi pada 1 Mei 1992. Saat ini, komposisi pemegang saham Bank Muamalat terdiri atas 82,65 persen BPKH (Badan Pengelola Keuangan Haji), 2,04 persen IsDB (Islamic Development Bank), dan 15,31 persen pemangku kepentingan lainnya.
Ia juga menjelaskan bahwa Bank Muamalat telah memiliki 239 cabang (termasuk satu cabang di Kuala Lumpur), 564 ATM, 55 mobile branch, serta melayani sekitar 2,5 juta nasabah.
Selain itu, dipaparkan pula evolusi sistem perbankan dari Bank 1.0 hingga Bank 4.0, yang kini telah memasuki era open banking, artificial intelligence, dan big data sebagai fondasi pengembangan layanan keuangan modern.

Inovasi Produk Digital Bank Muamalat
Narasumber kedua, Masnun Nadya selaku Digital Product Development Specialist, menjelaskan beragam inovasi produk dan layanan digital Bank Muamalat, di antaranya Muamalat Digital Islamic Network (MDIN), Share E Debit Card, Internet Banking, Muamalat QRIS & Merchant App, Muamalat Open API, Gerai Muamalat, ATM, serta Virtual Account.
Menurutnya, transformasi digital merupakan keniscayaan bagi perbankan syariah agar tetap relevan di tengah perubahan perilaku masyarakat dan pesatnya perkembangan teknologi finansial.
Dalam sesi ini juga ditekankan pentingnya menciptakan “generasi melek literasi perbankan syariah” agar mahasiswa tidak hanya menjadi pengguna layanan, tetapi juga inovator di sektor keuangan syariah.

Sinergi Kampus dan Industri untuk Dampak Nyata
Kegiatan ditutup dengan sesi pertukaran plakat sebagai simbol penguatan kerja sama antara FEBI UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dan Muamalat Institut. Forum ini menjadi bukti nyata sinergi antara dunia akademik dan industri dalam mencetak lulusan yang adaptif, kompeten, dan siap bersaing di era digital.
Melalui kegiatan ini, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menegaskan komitmennya dalam menghadirkan pendidikan berbasis kebutuhan industri sekaligus mendorong mahasiswa untuk menjadi agen perubahan di sektor perbankan syariah nasional.


