
UIN Siber Cirebon (Semarang) — Dalam upaya memperkuat tata kelola akademik dan layanan informasi publik berbasis data, Tim Layanan Akademik, UPT Pusat Layanan Terpadu, dan Koordinator PPID Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon melaksanakan kegiatan Benchmarking Tracer Study, Pengelolaan Informasi, dan Dokumentasi Publik ke UIN Walisongo Semarang, Minggu hingga Selasa (19–21 Oktober 2025).
Bertempat di Kampus UIN Walisongo, Jl. Prof. Dr. Hamka, Ngaliyan, Semarang, benchmarking ini menjadi ajang strategis bagi UIN Siber Syekh Nurjati untuk belajar langsung dari salah satu kampus keagamaan Islam negeri yang dikenal dengan inovasi layanan publik dan keterbukaan informasinya.
Fokus pada Layanan Akademik dan Beasiswa Mahasiswa
Tim Layanan Akademik, yang diketuai oleh Mukti Ali, S.Pd.I., didampingi oleh anggota tim Abdul Mubarok, Sujadi, Tia Triana Suharyantini, Miin Sugianto, Suwari, dan Silvi, secara khusus melakukan studi banding mengenai mekanisme pengelolaan beasiswa mahasiswa seperti KIP Kuliah, serta mekanisme Banding UKT (Uang Kuliah Tunggal).
“Kami ingin memastikan bahwa layanan akademik di UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon bisa lebih adaptif, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan mahasiswa. UIN Walisongo menjadi rujukan yang tepat karena mereka sudah memiliki sistem yang terstruktur dan efisien,” ujar Mukti Ali.
Tracer Study dan Optimalisasi Data Alumni
Sementara itu, Hartawan, S.I.P., selaku Kepala UPT Pusat Layanan Terpadu (PLT), memfokuskan benchmarking pada pengelolaan Tracer Study—salah satu instrumen penting untuk melacak jejak alumni, mengukur relevansi kurikulum, dan mendukung akreditasi institusi.
“Tracer Study bukan sekadar formalitas pelaporan, tetapi alat strategis untuk merancang arah pendidikan yang lebih tepat sasaran. Kami belajar banyak dari sistem pengelolaan data alumni yang telah dikembangkan UIN Walisongo,” jelas Hartawan.
Penguatan PPID: Belajar dari yang Terbaik
Dari sisi kehumasan dan informasi publik, Mohamad Arifin Pranata, Humas Ahli Muda sekaligus Koordinator PPID Institut, melakukan studi khusus terkait pengelolaan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID). UIN Walisongo Semarang dikenal sebagai salah satu PPID terbaik di lingkungan PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri).
“PPID bukan hanya urusan administratif, tetapi juga menyangkut kredibilitas dan transparansi institusi. Kami melihat bagaimana UIN Walisongo membangun ekosistem PPID yang akuntabel dan komunikatif—ini akan menjadi role model untuk penguatan PPID di UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon,” ungkap Arifin.
Langkah Nyata Menuju Tata Kelola Digital dan Transparan
Kegiatan benchmarking ini merupakan bagian dari komitmen UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dalam mewujudkan visi sebagai kampus siber keagamaan modern, dengan tata kelola yang berbasis teknologi informasi, transparansi, serta pelayanan prima.
Dengan semangat kolaborasi dan peningkatan mutu layanan, tim berharap hasil benchmarking ini dapat segera diimplementasikan untuk memperkuat sistem layanan akademik, tracer study, serta keterbukaan informasi di UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon secara menyeluruh.
“Kolaborasi antarkampus ini menjadi bagian dari semangat transformasi digital dan tata kelola berbasis akuntabilitas yang ingin kami bangun bersama seluruh elemen UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon,” tutup Tia Triana salah satu anggota tim layanan akademik.