UIN Siber Cirebon – Sekolah Kepemimpinan Mahasiswa (SKEMA) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon (UINSSC) dibuka dengan materi fundamental yang menantang para pemimpin Ormawa (Organisasi Mahasiswa) untuk merumuskan ulang definisi kesuksesan. Sesi pembuka yang bersemangat ini dibawakan oleh Nurhadi Irbath, S.T., C.E.C., L.C.C., seorang Executive Coach dan Konsultan Employability Diktis Kementerian Agama RI, dengan fokus pada “Tips Sukses Menjadi Pemimpin Ormawa dan Lulusan Kampus.”
Di hadapan seluruh perwakilan Ormawa—termasuk SEMA, DEMA, UKM, dan UKK—di Auditorium SBSN Gedung Siber Lantai 8 (07/11/2025), Nurhadi Irbath menegaskan bahwa kesiapan pasca-kampus dan efektivitas kepemimpinan saat ini tidak lagi didominasi oleh nilai akademik.
4C: Kompetensi Mutlak Pemimpin Digital
Nurhadi Irbath memaparkan hasil riset yang menunjukkan pergeseran kebutuhan skill oleh industri hingga tahun 2030. Ia menyoroti bahwa hard skill teknologi harus diseimbangkan dengan kompetensi lunak yang tangguh.
“Kesuksesan di masa depan ditentukan oleh empat kompetensi utama, yang wajib diasah oleh pemimpin muda, yaitu 4C: Critical Thinking, Communication, Collaboration, dan Creativity. Inilah modal utama leadership agility Anda,” jelasnya.
Ia mendorong peserta SKEMA untuk menggunakan organisasi sebagai training ground (tempat latihan) nyata, melatih kemampuan berpikir analitis dan kreatif dalam setiap program kerja, alih-alih sekadar menjalankan rutinitas.
Lebih lanjut, sesi ini menggali konsep Kepemimpinan Transformasional di mana pemimpin Ormawa didorong untuk bertransformasi dari sekadar ‘follower’ (pengikut/pelaksana) menjadi ‘changer’ (pencipta perubahan). Transformasi ini berakar pada dua hal:
- Growth Mindset: Keyakinan bahwa kemampuan dapat dikembangkan melalui dedikasi dan kerja keras, bukan terbatas pada bakat bawaan.
- Budaya Feedback: Pemimpin harus berani menjadikan umpan balik sebagai bahan bakar pertumbuhan, bukan sebagai ancaman. Nurhadi Irbath mengajarkan peserta untuk menerapkan metode coaching dasar, menciptakan lingkungan yang aman (zona pertumbuhan) bagi anggota untuk berinovasi dan belajar dari kesalahan.
“Pemimpin yang sukses adalah dia yang mampu menciptakan zona nyaman, namun juga menyediakan zona tantangan. Ini berarti Anda harus berani menerapkan budaya coaching di organisasi Anda, bukan budaya bossing,” tutupnya, memberikan landasan filosofis yang kuat bagi seluruh rangkaian materi SKEMA UINSSC.
Sesi ini secara efektif menjadi landasan bagi semua pematerian berikutnya, yang berfokus pada penguatan akuntabilitas manajerial (RPD, ToR, Supervisi) dan visi kepemimpinan (Adaptif, Inklusif, Kolaboratif).




