UIN Siber Cirebon – Dalam rangka meningkatkan kualitas dan stabilitas jaringan internet kampus, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menggelar Beauty Contest Seleksi Mitra Penyedia Layanan Internet Service Provider (ISP) pada Selasa (25/11/2025). Kegiatan berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting pukul 10.00–15.00 WIB.
Beauty Contest ini merupakan forum presentasi teknis dan diskusi bersama lima perusahaan ISP yang memaparkan solusi layanan, infrastruktur pendukung, hingga penawaran kerja sama yang dapat menunjang kebutuhan jaringan UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon di tahun 2026 mendatang.
Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komputer (Pustikom), Riyanto, S.T., M.Kom. yang bertindak sebagai moderator sekaligus pembicara utama, menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam pemilihan mitra penyedia internet kampus.
“Sebagai kampus berbasis siber, layanan jaringan yang kuat, stabil, dan aman adalah tulang punggung seluruh aktivitas akademik dan administrasi. Beauty Contest ini menjadi langkah awal untuk memastikan UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon mendapatkan mitra yang paling siap mendukung transformasi digital kampus,” ujarnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Zainal Arifin, S.Ag., Kepala Bagian Layanan Akademik dan Umum, Kabag TU perwakilan fakultas, serta tim IT dari unit-unit strategis kampus. Dalam kesempatan tersebut, Kepala Bagian Umum menyampaikan pentingnya proses seleksi yang objektif dan profesional.
“Kami membutuhkan mitra ISP yang benar-benar memahami kebutuhan UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon sebagai kampus digital. Tidak hanya soal kecepatan, tetapi juga konsistensi layanan dan keamanan data yang menjadi prioritas utama,” ungkap Kabag Umum.
Melalui Beauty Contest ini, kampus berharap memperoleh gambaran komprehensif mengenai kualitas layanan dari masing-masing ISP sehingga evaluasi dapat berjalan akuntabel sebelum penetapan mitra final untuk tahun 2026.
Pemilihan ISP menjadi perhatian serius bagi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon karena menyangkut kelancaran sistem pembelajaran daring, layanan administrasi digital, keamanan data, serta akses informasi yang menjadi ciri utama perguruan tinggi berbasis siber.
Tahapan berikutnya akan dilanjutkan dengan evaluasi dokumen teknis dan pembahasan lebih mendalam terkait aspek layanan sebelum penandatanganan kerja sama resmi.






