
UIN Siber Cirebon – Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Menuju Website Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) yang Aksesibel dan Inklusif”, pada Selasa, 24 September 2025 di Gedung Siber lantai 4.
FGD ini menjadi langkah strategis dalam upaya pengembangan layanan informasi digital yang ramah difabel, sekaligus mendukung target Sustainable Development Goals (SDG) 4 dan 9: Pendidikan Berkualitas serta Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.
Dibuka oleh LP2M, Fokus pada Inovasi dan Inklusi
Kegiatan ini dibuka oleh Mujib Ubaidillah, M.Pd., selaku Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri LP2M UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya kesetaraan akses terhadap informasi publik bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas.
“Website yang aksesibel bukan hanya kebutuhan teknis, melainkan bagian dari tanggung jawab moral dan akademik kita sebagai institusi publik yang inklusif,” tegas Mujib.
Didukung Penelitian Litapdimas, Dasar Hukum Inklusivitas Diperkuat
FGD ini merupakan tindak lanjut dari penelitian Litapdimas 2025 yang digagas oleh Drs. H. Muzaki, M.Ag. dan Amelia Dwi Handayani, M.I.Kom., dari Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam, berkolaborasi dengan UPT Pustikom yang diketuai oleh Rianto, S.T., M.Kom.
Dalam pemaparannya, Rianto menjelaskan bahwa pengembangan website PPID sudah memiliki landasan hukum yang kuat, yaitu:
- UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
- UU No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas
- PP No. 70 Tahun 2019 tentang Perencanaan, Penyelenggaraan, dan Evaluasi terhadap Penghormatan, Perlindungan, dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas
- Permenkominfo No. 14 Tahun 2019 tentang Standar Layanan Aksesibilitas Situs Web bagi Penyandang Disabilitas
Difabel Jadi Pusat Diskusi: Kebutuhan Nyata, Solusi Tepat
FGD ini dihadiri oleh unsur pimpinan universitas, pengelola website fakultas, kepala sekolah SLB, komunitas difabel dari Kota dan Kabupaten Cirebon, serta praktisi Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO).
Keterlibatan komunitas difabel menjadi titik penting dalam proses perancangan fitur aksesibilitas, mulai dari navigasi layar, audio-deskripsi, kontras warna, hingga penerjemah BISINDO.
“FGD hari ini menjadi kesempatan baik bagi kami untuk mendengar langsung pengalaman para difabel. Masukan mereka sangat penting untuk memastikan fitur yang dikembangkan benar-benar sesuai kebutuhan pengguna,” jelas Amelia Dwi Handayani, M.I.Kom., salah satu peneliti.
Testimoni Mahasiswa Difabel: Bukti Nyata Kampus Inklusif
Salah satu peserta FGD, Adam Milad Sugiarto, mahasiswa difabel dari Fakultas Ushuluddin dan Adab, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini.
“Kami merasa didengarkan. Website yang ramah difabel akan membuat kami bisa mengakses informasi akademik tanpa hambatan,” ungkapnya.
Rektor: PPID Menjadi Prioritas Pengembangan Kampus
Di tempat terpisah, Rektor UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Prof. Dr. H. Aan Jaelani, M.Ag., menegaskan bahwa penguatan PPID merupakan program prioritas tahun ini.
“Website PPID adalah wajah keterbukaan informasi kampus. Saat ini, kantor khusus PPID tengah disiapkan, dan kami juga tengah merancang website resmi PPID yang mandiri, modern, dan inklusif, sebagai bentuk nyata UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon sebagai badan publik yang akuntabel,” tegas Rektor.
Menuju Digitalisasi Kampus Inklusif
Kegiatan FGD ini diharapkan menjadi pijakan awal untuk mendorong digitalisasi kampus yang berkeadilan dan merata, di mana setiap mahasiswa – tanpa terkecuali – memiliki hak setara dalam mengakses informasi dan layanan akademik.
Tentang PPID UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon merupakan garda depan pelayanan informasi publik, sekaligus wujud nyata implementasi transparansi dan keterbukaan informasi di lingkungan perguruan tinggi.