
UIN Siber Cirebon (Jakarta) — Malam yang penuh khidmat dan makna menjadi saksi kehangatan hubungan antara pesantren, santri, dan negara dalam “Apresiasi Menteri Agama untuk Tokoh Pesantren dan Santri Inspiratif”, yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dunia pendidikan Islam, termasuk Prof. Dr. H. Jamali, M.Ag., selaku Wakil Rektor II Bidang Perencanaan, Keuangan dan Umum UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, yang hadir mewakili kampus PTKIN berbasis digital pertama di Indonesia.(20/10).
Apresiasi ini merupakan bentuk penghormatan negara kepada para kiai, nyai, dan santri inspiratif yang telah memberikan kontribusi luar biasa bagi pendidikan, dakwah, serta penguatan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan di tengah masyarakat. Dalam sambutannya, Menteri Agama RI menegaskan bahwa pesantren adalah benteng moral, intelektual, dan spiritual bangsa, yang terus relevan di tengah perkembangan zaman.
“Pesantren bukan hanya lembaga pendidikan, tetapi juga pusat peradaban Islam yang melahirkan generasi ulul albab—cerdas secara spiritual dan intelektual,” ujar Menag dalam pidato inspiratifnya.
PTKIN dan Pesantren: Sinergi Strategis untuk Masa Depan Bangsa
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Dr. H. Jamali menyatakan bahwa kehadiran UIN Siber Syekh Nurjati dalam acara ini merupakan bentuk nyata sinergi antara Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dan pesantren, sebagaimana menjadi arahan utama Menteri Agama.
“Kehadiran kami di sini tidak hanya sebagai tamu undangan, tetapi sebagai bagian dari gerakan strategis untuk membangun konektivitas antara pendidikan tinggi dan pesantren. Sinergi ini penting untuk memperkuat sistem pendidikan Islam yang adaptif terhadap perkembangan zaman, tanpa kehilangan akar tradisi,” jelas Prof. Jamali.
UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, sebagai universitas Islam berbasis teknologi digital pertama di Indonesia, turut mengambil peran penting dalam mendukung kemajuan pesantren melalui program akademik, kolaborasi riset, serta penguatan kapasitas digital pesantren.
Mengapresiasi Teladan dan Inovasi Santri
Acara ini juga menjadi ajang pengakuan atas dedikasi luar biasa para tokoh pesantren dalam membangun sistem pendidikan yang memadukan kurikulum salaf dengan ilmu pengetahuan modern. Santri-santri berprestasi turut diapresiasi atas kiprah dan inovasi mereka—mulai dari pencapaian di bidang sains, teknologi, karya sastra, hingga pengembangan aplikasi berbasis Al-Qur’an.
Apresiasi ini tidak hanya simbolis, tetapi juga mengandung pesan moral bahwa santri masa kini harus siap menjadi pemimpin masa depan yang mampu menjembatani nilai-nilai Islam tradisional dengan tantangan global.
Pesan Menag: Pesantren Adalah Pilar Masa Depan Indonesia
Menteri Agama dalam penutupannya menekankan pentingnya dukungan semua pihak—termasuk pemerintah, kampus, dan masyarakat—dalam memperkuat pesantren sebagai mitra strategis pembangunan bangsa.
“Dedikasi para kiai, kreativitas para santri, dan kontribusi nyata pesantren adalah harta bangsa yang tak ternilai. Pesantren bukan masa lalu, tapi masa depan Indonesia,” tegas Menag.
Acara ditutup dengan doa bersama, memohon keberkahan atas seluruh ikhtiar pesantren dalam mencetak generasi saleh, cerdas, dan berjiwa nasionalis.
Kehadiran UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dalam momentum penting ini menegaskan komitmen perguruan tinggi Islam untuk terus bersinergi dengan pesantren dalam membangun pendidikan Islam yang berdaya saing tinggi dan tetap berakar pada nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.
Hidup Pesantren! Hidup Santri!