
UIN Siber Cirebon — Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Kebijakan Program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon” pada Rabu hingga Kamis, 22–23 Oktober 2025 bertempat di Grage Hotel, Cirebon.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Universitas Siber Asia (UNSIA) yakni Dr. Ucuk Darusalam, ST., MT., Wakil Rektor I UNSIA, beserta tim. Hadir pula pimpinan universitas, kepala pusat, dan dosen yang terlibat langsung dalam pengelolaan sistem pembelajaran jarak jauh.
Dalam sambutannya, Kepala UPT PJJ, Dr. Muslihuddin, M.Ag., menegaskan bahwa kegiatan FGD ini menjadi langkah penting dalam memperkuat arah kebijakan dan tata kelola pendidikan jarak jauh di UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon.
“Kegiatan ini menjadi momentum strategis untuk memastikan arah pengembangan PJJ UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon semakin selaras dengan visi universitas sebagai pelopor pendidikan tinggi berbasis digital. Melalui FGD ini, kami ingin memperkuat fondasi akademik, manajerial, dan inovatif dari penyelenggaraan PJJ,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Rektor I Bidang Akademik, Dr. H. Ayus A. Yusuf, M.Si., dalam sambutan , menekankan pentingnya sinergi anata perguruan tinggi khususnya dengan UNSIA dimana dalam mengelola universitas dengan sistem pembelajaran murni daring.
“Transformasi dari IAIN Syekh Nurjati Cirebon menjadi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menuntut perubahan kebijakan dan sistem yang komprehensif. Yang paling penting adalah koordinasi dan kolaborasi. Dengan kebersamaan, kita bisa berbagi keunggulan dan memperkuat learning management system yang tangguh,” tegasnya.
Pada sesi pertama, Dr. Ucuk Darusalam bersama timnya memaparkan materi tentang Implementasi Kurikulum Merdeka di UNSIA yang dipandu oleh Dr. Wahyudin, M.Pd.I.. Ia menjelaskan pentingnya fleksibilitas kurikulum dalam konteks pembelajaran jarak jauh serta strategi agar peserta didik tetap aktif, kreatif, dan produktif meskipun belajar secara daring.
Dalam sesi kedua, Tim UNSIA menyampaikan materi tentang Strategi Pengelolaan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) di UNSIA. Ia menyoroti bagaimana RPL dapat menjadi sarana pengakuan kompetensi dan pengalaman belajar sebelumnya sebagai bagian dari proses akademik yang terstruktur.
Kegiatan FGD kemudian dilanjutkan dengan diskusi kelompok dan presentasi hasil FGD oleh kelompok kerja yang berfokus pada evaluasi dan pengembangan kebijakan PJJ UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon.
Melalui kegiatan ini, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat sistem pembelajaran jarak jauh yang adaptif, inklusif, dan berbasis teknologi digital dalam mewujudkan pendidikan tinggi Islam yang unggul dan berdaya saing global.