Visiting Lecturer Jurusan Ilmu Hadis FUA UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon: Bangun Jembatan Ilmiah antara Hadis dan Hukum Islam Kontemporer

UIN Siber Cirebon — Dalam upaya memperkuat integrasi keilmuan dan memperkaya wawasan lintas disiplin, Jurusan Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin dan Adab UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menggelar kegiatan Visiting Lecturer dengan tema besar “Integrasi Kajian Hadis dan Hukum Islam melalui Dialog Lintas Disiplin”, Rabu (8/10) di Smart Class Fakultas Ushuluddin dan Adab.(08/10).

Menghadirkan dua narasumber dari IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung, acara ini menjadi panggung dialog akademik yang membuka ruang kritis dan kolaboratif dalam memahami posisi hadis sebagai sumber hukum Islam yang dinamis dan kontekstual.

Hadis Kontradiktif dan Istinbat Hukum: Dialog Cerdas Lintas Perspektif

Reno Ismanto, Lc., MIRKH, dalam sesi pertamanya membawakan topik “Hadis-hadis Kontradiktif dalam Bab Muamalah: Esensi dan Solusi”. Ia menekankan pentingnya pendekatan ilmiah dalam menghadapi hadis-hadis yang tampak bertentangan. Menurutnya, kontradiksi yang muncul dalam bab muamalah bersifat lahiriah dan dapat diurai melalui metode jam‘ wa at-taufīq (penggabungan makna), tarjīḥ (pemilihan pendapat terkuat), hingga nasakh (penghapusan hukum terdahulu).

“Pemahaman terhadap hadis-hadis muamalah tidak boleh dilepaskan dari konteks sosial dan maqāṣid al-syarī‘ah. Di sinilah pentingnya literasi metodologis dalam mendekati teks-teks klasik secara solutif,” ujar Reno.

Sementara itu, Al Fakhri Zakirman, M.A., yang membawakan materi “Validitas dan Otoritas Hadis dalam Proses Istinbat Hukum Fikih”, mengurai secara detail pentingnya memilah antara hadis yang qath‘i (pasti) dan zhannī (relatif) dalam proses penetapan hukum Islam. Ia menekankan bahwa kualitas hukum sangat tergantung pada kekuatan sanad dan matan hadis yang digunakan dalam istinbat.

“Tidak semua hadis bisa serta-merta dijadikan dasar hukum. Diperlukan kecermatan dalam menilai validitas dan otoritasnya, serta integrasi pemahaman fikih dan ushul fikih untuk menjaga objektivitas dalam berijtihad,” jelas Fakhri.

Antusiasme Tinggi, Kolaborasi Semakin Luas

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan II Bidang Kemahasiswaan, Dr. Naeila Rifatil Muna, M.Pd., yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya program Visiting Lecturer sebagai bagian dari program unggulan Fakultas Ushuluddin dan Adab.

“Kegiatan ini bukan hanya memperluas wawasan akademik mahasiswa, tetapi juga mempererat jejaring antardosen lintas kampus dan membuka peluang kolaborasi riset, pengabdian, dan publikasi bersama dalam kerangka tridarma perguruan tinggi,” tutur Dr. Naeila.

Acara berlangsung interaktif dan dinamis, diikuti dengan diskusi aktif dari mahasiswa dan dosen yang antusias mengeksplorasi berbagai pertanyaan mendalam seputar metodologi pemahaman hadis dan aplikasinya dalam hukum Islam kontemporer.

Inovasi Akademik Berbasis Integrasi Ilmu

Melalui kegiatan ini, Jurusan Ilmu Hadis menegaskan perannya sebagai center of excellence dalam pengembangan studi hadis yang tidak hanya tekstual, tetapi juga responsif terhadap perkembangan zaman. Visiting Lecturer ini menjadi bagian dari strategi akademik UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dalam membangun tradisi ilmiah yang kolaboratif, integratif, dan berbasis teknologi digital.

“Kami percaya bahwa kolaborasi antar-PTKI dan penguatan dialog ilmiah lintas disiplin menjadi kunci untuk melahirkan intelektual muslim yang mampu membaca dan menjawab tantangan zaman dengan basis keilmuan yang kuat,” ujar salah satu dosen Jurusan Ilmu Hadis menutup sesi.