UIN Siber Cirebon (Cirebon) — Workshop Karier bertajuk “Menyiapkan Konselor Karier Muda Berkepribadian Matang, Berjiwa Entrepreneur, dan Adaptif di Era Digitalisasi” yang diselenggarakan oleh Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI) melalui Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon berlangsung pada Senin, 22 Desember 2025, bertempat di Aula Pascasarjana UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon.
Workshop ini dirancang untuk membekali mahasiswa BKI dengan kesiapan karier yang utuh, mencakup penguatan kompetensi akademik, kematangan kepribadian, modal sosial, serta energi spiritual sebagai fondasi menghadapi dunia kerja yang terus berkembang di era digital.
Integrasi Kompetensi, Karier, dan Spiritualitas sebagai Fondasi Sukses
Pemateri pertama, Dr. H. Cahya Muhammad Nuh, S.E., M.M., Bendahara PWNU Jawa Barat, memaparkan materi tentang integrasi kompetensi akademik, perencanaan karier, modal sosial, dan energi spiritual sebagai kunci membangun kesuksesan jangka panjang.
Ia menegaskan bahwa perjalanan hidup dan karier mahasiswa masih sangat panjang, sehingga fase saat ini menjadi momentum penting untuk membentuk arah dan karakter. Workshop ini, menurutnya, berperan menggiring mahasiswa agar memiliki kesadaran sejak dini tentang makna perjuangan dan pengorbanan dalam meraih kesuksesan.
“Hidup ini penuh dengan pengorbanan dan perjuangan. Jika kita menjaga Allah di usia muda, maka Allah akan menjaga kita di fase-fase kehidupan berikutnya,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa kiat hidup sukses dapat dimulai dari nilai-nilai dasar, seperti berbuat baik kepada orang tua, menghormati guru, serta memiliki keberanian untuk menjadi seorang pengusaha sebagai bentuk kemandirian dan kontribusi sosial.
Simulasi Konseling Interaktif dan Pentingnya Kerja Tim
Sesi berikutnya disampaikan oleh Herny Gusbrava, dosen BKI sekaligus konsultan Human Resources (HR), yang mengangkat tema “Career Meets Personality: Strategi Kerja Kolaboratif dan Produktif.”
Dalam sesi ini, Herny tidak hanya menyampaikan materi secara teoritis, tetapi juga mengajak peserta melakukan simulasi langsung dengan peran sebagai konselor dan konsultee. Simulasi tersebut berlangsung secara aktif dan interaktif, sehingga mahasiswa dapat merasakan langsung dinamika komunikasi, empati, dan keterampilan konseling dalam konteks dunia kerja.
Herny menekankan bahwa saat ini dunia kerja sangat membutuhkan individu yang mampu bekerja sama dalam tim, bukan sekadar unggul secara personal. Menurutnya, kemampuan membangun kolaborasi, komunikasi yang sehat, dan kepercayaan antaranggota tim menjadi kompetensi utama di berbagai sektor pekerjaan.
“Di dunia kerja saat ini, yang dicari bukan hanya orang pintar, tetapi orang yang bisa membuat tim bekerja. Konselor muda harus mampu berkolaborasi, memahami peran, dan menciptakan lingkungan kerja yang produktif,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa keselarasan antara kepribadian dan peran profesional akan membantu konselor muda beradaptasi dengan berbagai karakter individu dan dinamika organisasi.
Penguatan Pesan dari Wakil Dekan II FDKI
Wakil Dekan II FDKI UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Dr. Jaja Suteja, M.Pd.I., menegaskan bahwa materi yang disampaikan para pemateri selaras dengan arah pengembangan lulusan BKI.
“Mahasiswa perlu terus meningkatkan kompetensi, baik di bidang konseling maupun bidang pendukung lainnya. Kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh kemampuan akademik, tetapi juga oleh kepribadian, jejaring, dan kekuatan spiritual,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa konselor muda diharapkan mampu memadukan profesionalisme, kreativitas, dan nilai-nilai spiritual dalam menapaki dunia kerja, termasuk ketika memilih jalur kewirausahaan.
Melalui workshop ini, mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam FDKI UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon diharapkan memiliki bekal yang komprehensif —mengintegrasikan kompetensi akademik, kepribadian, kemampuan kolaborasi, jejaring sosial, dan spiritualitas— untuk menjadi konselor muda yang adaptif, komunikatif, dan berdaya saing di era digital.






